Potret Kuli - Sejenak dalam setiap detik kehidupan yang sudah dijalani , selalu ada rasa ingin mendekatkan diri pada MU yang kasat mata. bahkan ketika sukses itu diraih masih saja sendiri dalam puncak kebahagiaan.
Malam semakin larut ketika desah nafas ini mulai menyelimuti tubuh dan beranjak untuk bangun di penghujung malam, mengambil air wudlu dan berusaha untuk menjadi hamba yang patuh. Mengingatmu sunggu suatu hal indah yang bisa saya lakukan di keheingan malam.
Ketika insan disekeliling ini terlelap dengan mimpi dunia yang terasa membuat aku lupa dengan kehambaan yang mutlak. Aku pun kadang menangis dan meratap , tentang kekhilafan hati ini yang teracuni oleh gemerlap dunia.
Darah ini mengalir panas di sekujur tubuh , tanpa tahu kapan akan berhenti dan tenag. Ketika mereka yang datang dan pergi silih berganti dalam pandangan ku. Aku hanya pribadi yang penuh kesalahan.
Cinta ini bukan karena keindahan, bukan pula karena kesengsaraan. Ini berasal dari keyakinan yang diwariskan oleh seorang hamba pula kepada geenrasi penerusnya. Semoga Iman ini takkan pernah goyah sampai di penghujung kehidupan. Amiiin.
6 comments
Memahami bahwa kita diberi kehidupan oleh sang pencipta hanya untuk menyembahnya, tidak utk yg lain..
Balasaga kurang mengerti ya, soalnya bahasanya baku.
BalasSaya suka kata-kata yang ini "Semoga Iman ini takkan pernah goyah sampai di penghujung kehidupan". Semoga saja ya mbak
BalasUntuk orang yang Sufi memang begitu Kang?
BalasMemang mbak ?
BalasAmiiin , karena memang keimanan seseorang seperti gelombang air laut , kadang pasang kadang juga surut.
Balas