Untuk di daerah sini masih ada tradisi selametan untuk melaaksanakan panen padi,apalagi jika panennya di lihat sangat mengeembirakan ditengah semakin sempitnya lahan pertanian yang banyak di alih fungsikan sebagai perumahan.
Sebagai negara agraris , bangsa ini seharusnya sudah bisa mandiri dalam hal pangan,apalagi untuk urusan padi sayangya banyak sekali hal rumit yang membuat petani selalu harus jadi korban dalam hal produksi padi dan penjualan. Mereka tidak pernah merasakan sebuah hasil jerih payah yang layak. Banyaknya tengkulak yang bergentayangan di desa desa membuat mereka tak berdaya untuk menjual harga gabah nya sesuai pasaran.
Aapalagi harga pupuk sekarang yang semakin mahal dan banyak juga pupuk palsu yang justru membuat tanaman menjadi mati dan tidak berproduksi seperti seharusnya, kita kalah dengan bagsa lain yang lahan pertaniannya lebih sempit tetapi bisa ekspor beras ke negara kita. Lalau apa yang salah?
Pesta panen padi tidak semeriah dulu yang sangat ditunggu tunggu karena memang menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah desa dalam memproduksi padi , sekarang semua telah sirna ditelan kemajuan jaman.
