Potret Kuli - Meskipun saat ini kita melaksanakan kewajiban berpuasa Ramadhan di mulai bersama sama harinya tetapi apakah penetapan Lebaran juga tahun ini sama? Memang penetapan Idul Fitri belum diumumkan tetapi meskipun di tetapka oleh pemerintah oleh MUI, faktanya negara kita mempunyai keragaman umat Islam yang cukup banyak. Dan Sebagai organisasi keagamaan yang terbesar yaitu NU dan Muhammadiyah cukup berperan besar dalam ikut menetapkan jatuhnya hari raya lebaran.
Bahkan di tahun sebelumnya sudah sering kali kita merayakan Idul Fitri dengan perbedaan satu hari , hal ini bisa dimaklumi karena setiap organisasi besar keagamaan mempunyai tim ahli sendiri sedniri dalam menetapkan hisab dan hilal terhadap bulan baru.
Terlepas anda mengikuti yang mana jangan sampai terjadi konflik yang berasal dari perbedaan penetapan hari lebaran dalam masyarakat kita, jadikanlah moment yang suci di hari suci pula kita tunjukkan pada dunia bahwa umat Islam Di Indonesia yang beragam tetap bisa hidup rukun tidak hanya dengan sesama pemeluk agama Islam tetapi juga toleransi kepada pemeluk agama lain.
Jangan sampai perbedaan yang kecil menimbulkan perpecahan, sebut saja sejak awal sholat tarawih saja sudah ada perbedaan, ada yang 11 rakaat , 23 rakaat dan bahkan ada yang 36 rakaat. Toh semua tergantung kita . Apalagi sholat tarawih adalah sunnat muakkat sedangkan menjaga persatuan dan kesatuan umat adalah wajib hukumnya.
Dan contoh yang baik terjadi di musholla tempat saya mengikuti sholat tarawih , meskipun berbeda tetapi masih berjamaah bersama. Ketika penganut 11 rakaat akan menyelesaikan lebih awal ketimbang yang 23 rakaat sehingga tidak menganggu jamaah yang lain.
Kembali ke masalah penetapan hari raya lebaran, jika merunut dari penanggalan nasional , kemungkinan puasa tahun ini berjumlah 29 hari tetapi tidak menutup kemungkinan menjadi 30 hari jika ahli hisab gagal dalam melihat bulan baru. Dan kita sebagai penganut agama Islam di Nusantara yang majemuk tidak akan heran dengan perbedaan ini. mari kita sikapi perbedaan penetapan hari lebaran sebagi kekayaan khasanah dunia Islam di Negeri tercinta ini. Anggap saja perbedaan itu sesuatu hal yang kecil dibanding dengan persatuan ummat.
4 comments
semoga di tahun ini perayaan idul fitrinya bareng juga:)
BalasAku selalu ikut mertua karena di kota mertua Muhammadiyah jadi Lebaran duluan, baru besoknya ke kota ortu yg mayoritas NU. Jadi bisa Lebaran semuanya. Adil :))
BalasSaya berharap juga begitu mbak? biar rame
BalasMeskipun kadang berbeda tetap satu , Islam. Seperti halnya rel yang kadang tidak bersinggungan tetapi tetap sama sama .
Balas