loading...

5G 1000 Kali Lebih Kencang Dari 4G

Sekilas IT: Era Digital Jaringan 5G Sudah Dimulai

Sekilas IT: Era Digital Jaringan 5G Sudah Dimulai


Jika selama ini kita menikmati kwalitas jaringan yang masih menggunakan teknologi 3G dan baru mencium aroma 4G untuk kota-kota besar di Indonesia. Di negara lain seperti Korea Selatan 5G sudah menjadi target pada tahun 2017 dan sejauh ini sedang diadakan beberapa tahap percobaan dengan menggandeng produsen seperti Huawei dan Samsung. Bukan tidak mungkin hal itu bisa terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan karena mengingat antusias dari para pengembang sangat yakin terhadap 5G buatannya.

Jika dibandingkan dengan Indonesia sangat tertinggal jauh dalam urusan kecepatan internet. Indonesia masih bergelut dalam urusan peraturan penerapan 4G, di luar negeri sudah siap dengan 5G. Inilah yang sangat disayangkan di Indonesia. Segala hal yang baik dan bermanfaat untuk khayalak umum dipersulit.

Mengenai kecepatan yang ditawarkan oleh 5G adalah 1000 kali lebih kencang dari 4G. Sebagai penggambarannya, jika kita mengunduh film dengan ukuran 800 MB maka bisa diunduh dengan waktu kurang lebih 1 detik dengan menggunakan jaringan 5G. Hal tersebutlah yang menjadi daya tarik bagi para investor seperti Huawei dan Samsung. Mengingat teknologi paling janggihlah yang ditarwarkan dalam paket utama produk buatan mereka.

Kecepatan yang sangat tinggi oleh 5G bukan semerta bisa dengan mudah melenggah menjadi jaringan friendly bagi pengguna. Masalah yang timbul adalah ketidak stabilan jaringan 5G, mengingat jaringan 5G menggunakan frekuensi sekitar 60Ghz. Frekuensi tersebut terlalu tinggi jika dibandingkan dengan jaringan sekelas Wi-Fi saat ini. Selain itu juga terdapat kelemahan utama pada terhadap perambanan jaringan bila mana terdapat tembok, jendela dan objek-objek yang dapat menghalangi perambanan sinyal.

Untuk mengatasi masalah tersebut beberapa perusahaan yang tertarik untuk bersama mengambangkan teknologi jaringan 5G seperti Samsung dan SK Telecom akan menggunakan teknologi yang disebut dengan "3D Beamforming". Teknologi ini berjalan dengan teknik melacak perangkat dan mengarahkan transmisi setipis ujung pensil untuk dapat mencapai perangkat.

Semoga saja hal yang baik seperti ini dapat segera terwujud dan manusia segera masuk di dunia serba digital dengan biaya yang sangat murah.